Cari Blog Ini

Kamis, 07 Januari 2010

Menyambut Tahun Baru dengan Harapan Baru

. Kamis, 07 Januari 2010


Menyambut Tahun Baru dengan Harapan Baru

Sejak dulu hingga sekarang setiap pergantian tahun selalu disambut dengan suka cita segenap umat manusia. Dengan datangnya tahun baru diharapkan akan membawa perubahan baik dalam tataran individual hingga komunal. Namun sungguh disayangkan, di beberapa tempat justru malam tahun baru diisi dengan pesta pora dan hura – hura bahkan tidak sedikit yang meregang nyawa. Malam tahun baru diibaratkan sebagai puncak pesta padahal sejatinya ini merupakan lembaran baru untuk kehidupan baru tentunya.
Sebagai seorang muslim tentu kita berbeda dalam menyikapi pergantian tahun ini. Sudah sewajarnya untuk menata kembali perjalanan hidup kita menuju jalur kehidupan yang semestinya. Satu tahu sebelumnya hendaknya kita jadikan kaca diri sejauh mana kemanfaatan aktivitas hidup kita.

Sebelum menyongsong harapan baru, tentunya kita harus meluangkan waktu sejenak untuk melihat lembaran-lembaran kehidupan sebelumnya. Mengapa kita perlu melakukan sebuah evaluasi atau muhassabah ? berikut petikan beberapa hadist.
Dari Syadad bin Aus r.a., dari Rasulullah saw., bahwa beliau berkata, ‘Orang yang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi)
Sayyidina Umar bin khattab ra.,”Hisablah diri kalian sebelum kalian di hisab. Timbanglah diri kalian sebelum ditimbang. Karena sesungguhnya hisaban hari ini lebih baik dari hari esok (kiamat)”.
“Wahai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan“.(QS. A-Hasyr (59) : 18)
Berangkat dari hal-hal diatas itulah mengapa kita perlu melakukan evaluasi. Seperti kita ketahui manusia tidak pernah terlepas dari khilaf dan salah, ada kalanya semangat dan optimisme namun lain waktu mengalami putus asa dan pasrah. Seringkali pula target – target capaian kehidupan yang telah dirancang ternyata meleset jauh. Nah pada momentum tahun baru inilah kita mencoba untuk menata kembali.

Aspek-Aspek Yang Perlu Dimuhasabahi
Beberapa aspek yang perlu dimuhasabahi oleh setiap muslim, agar ia menjadi orang yang sukses untuk kehidupan yang akan datang. Yakni,;

1.Aspek Ibadah
Pertama kali yang harus dievaluasi setiap muslim adalah aspek ibadah. Karena ibadah merupakan tujuan utama diciptakannya manusia di muka bumi ini. [QS. Adz-Dzaariyaat (51): 56]. Kita harus mencoba jujur menilai bagaimana kualitas dan kuantitas ibadah kita, sholat, puasa, zakat dan aktivitas ibadah lain.
2.Aspek Pekerjaan & Perolehan Rizki
Aspek kedua ini sering kali dianggap remeh, atau bahkan ditinggalkan dan ditakpedulikan oleh kebanyakan kaum muslimin. Karena sebagian menganggap bahwa aspek ini adalah urusan duniawi yang tidak memberikan pengaruh pada aspek ukhrawinya. Sementara dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda: Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi Muhammad saw. bahwa beliau bersabda, ‘Tidak akan bergerak tapak kaki ibnu Adam pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara; umurnya untuk apa dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia memperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, dan ilmunya sejauh mana pengamalannya.’ (HR. Turmudzi).
Kita harus memastikan bahwa pekerjaan dan rezeki yang kita dapatkan halal, karena rezeki yang halal akan sangat berpengaruh terhadap kondisi lahir dan batin.
3.Aspek Kehidupan Sosial Keislaman
Aspek yang tidak kalah penting untuk dievaluasi adalah aspek kehidupan sosial, dalam artian hubungan muamalah, akhlak dan adab dengan sesama manusia. Karena kenyataannya aspek ini juga sangat penting, sebagaimana yang digambarkan Rasulullah saw. dalam sebuah hadits:
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Tahukah kalian siapakah orang yang bangkrut itu?’ Sahabat menjawab, ‘Orang yang bangkrut diantara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham dan tidak memiliki perhiasan.’ Rasulullah saw. bersabda, ‘Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan (pahala) shalat, puasa dan zakat, namun ia juga datang dengan membawa (dosa) menuduh, mencela, memakan harta orang lain, memukul (mengintimidasi) orang lain. Maka orang-orang tersebut diberikan pahala kebaikan-kebaikan dirinya. Hingga manakala pahala kebaikannya telah habis, sebelum tertunaikan kewajibannya, diambillah dosa-dosa mereka dan dicampakkan pada dirinya, lalu dia pun dicampakkan ke dalam api neraka. (HR. Muslim)
Melalaikan aspek ini, dapat menjadi orang yang muflis sebagaimana digambarkan Rasulullah saw. dalam hadits di atas. Datang ke akhirat dengan membawa pahala amal ibadah yang begitu banyak, namun bersamaan dengan itu, ia juga datang ke akhirat dengan membawa dosa yang terkait dengan interaksinya yang negatif terhadap orang lain; mencaci, mencela, menuduh, memfitnah, memakan harta tetangganya, mengintimidasi dsb. Sehingga pahala kebaikannya habis untuk menutupi keburukannya. Bahkan karena kebaikannya tidak cukup untuk menutupi keburukannya tersebut, maka dosa-dosa orang-orang yang dizaliminya tersebut dicampakkan pada dirinya. Hingga jadilah ia tidak memiliki apa-apa, selain hanya dosa dan dosa, akibat tidak memperhatikan aspek ini.

Setidaknya dengan melihat 3 aspek diatas kita bisa mengaca diri kita sejauh mana tingkat keberhasilan dan kesuksesan kehidupan setahun sebelumnya. Berangkat dari inilah kita bisa menyusun sebuah program kerja untuk menyongsong lembaran baru. Silahkan anda catat rencana proyek-proyek kebaikan dan monumen – monumen sejarah kebajikan yang ingin anda bangun.
Segala kekurangan dan kekhilafan yang pernah kita lakukan sebelumnya sebisa mungkin tidak terjatuh pada lubang yang sama untuk tahun depan. Tataplah masa depan dengan optimisme dan harapan – harapan kemenangan. Sambut tahun baru dengan senyuman perjuangan !. ( setia1heri/ diolah dari berbagai sumber)



0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

 

Aku...

Foto saya
Apabila usul ditolak tanpa ditimbang, Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan, Dituduh subversif dan mengganggu keamanan, Maka hanya ada satu kata : lawan ! (wiji thukul)

About Me

FRIENDSTER-koe :
MULTIPLY-koe :
Kang-Ri is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008